Humas IAKN Toraja – Kepala Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja, Semuel Yakobus Padang, M.Kom. bersama dengan Pranata Komputer, Nobertus Riama, S.Kom. mengikuti kegiatan Optimalisasi Penerapan Transformasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di Harris Hotel & Conventions, Denpasar Bali. Acara yang berlangsung dari tanggal 4 s.d 8 Oktober 2024 ini dihadiri para pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Kanwil Kemenag, Kepala Biro di lingkungan Setjen, serta para pejabat fungsional pranata komputer dari seluruh Indonesia.
Kepala TIPD IAKN Toraja, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam acara ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas digital di lingkungan IAKN Toraja. "Transformasi digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan di era teknologi ini. Kegiatan ini memberikan kami wawasan yang sangat berharga untuk diterapkan di lembaga IAKN Toraja ini," ungkapnya.
Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani, dalam arahannya menjelaskan, transformasi digital Kementerian Agama melibatkan tiga komponen utama: struktur, kultur, dan sumber daya. “Jika kita berbicara tentang digitalisasi, kata kuncinya adalah better, faster, system, dan simple. Proses kerja harus lebih cepat, lebih baik, namun tetap terstruktur dan sederhana,” ungkap Muhammad Ali Ramdhani.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI, Achmad Fauzi, mengungkapkan, transformasi digital sebagai upaya memberikan kemudahan pelayanan di lingkup Kemenag. "Ia menjelaskan bahwa ada empat kuadran literasi yang penting dalam transformasi digital, yaitu Knowledge Digital, Skill Digital, Culture Digital, dan Security Digital, ungkap Achmad Fauzi".
Kegiatan yang berlangsung lima hari tersebut, menghadirkan Deputi Bidang Kemanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pengembangan Manusia BSSN Dr. Sulistyo. Ia mengulas peran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam mendukung kemananan siber pada pusat data nasional. “Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menggalakkan transformasi digital sebagai upaya memudahkan pelayanan dengan sistem terintegrasi memerlukan komitmen seluruh instansi terkait dalam menjaga keamanan siber,” ujar Sulistyo.
Ia mengungkapkan strategi prioritas pencegahan kebocoran data nasional, meliputi pengawasan berkelanjutan, pengujian keamanan dan pemenuhan kebutuhan sistem, dan mekanisme berbagi informasi dan kolaborasi penanganan insiden.
Transformasi digital yang digalakkan oleh Kemenag ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan berbasis teknologi, di mana seluruh perguruan tinggi diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta memberikan layanan pendidikan yang lebih transparan, cepat, dan akurat.
Narasi : Rusdin
Editor : AR.
Redaktur : SYP.