Loading...
Jl. Poros Makale Makassar No.Km. 11, Kec. Mengkendek, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91871

DETAIL BERITA

gambar detail berita

“Rayakanlah Hari Sabat” Tema Renungan Ibadah Akhir Pekan IAKN Toraja

IAKN TORAJA
2024-06-28

MENGKENDEK - Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja melaksanakan Ibadah yang sudah menjadi rutinitas setiap Akhir Pekan pada hari Jumat oleh Pegawai baik itu tenaga Pendidik maunpun Tenaga Kependidikan di IAKN Toraja, Jumat (28/06/2024).

Ibadah ini dilayani oleh Alfrida Lembang, M.Pd.K. sebagai Firman Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari kitab Ulangan 5:12-16 dengan Tema  “Rayakan Hari Sabat".

Dalam renungannya, Alfrida Lembang menekankan pentingnya merayakan hari sabat dalam menjalani kehidupan ini. Ia mengatakan bahwa semakin penting dan istimewanya suatu hari menurut kita, maka semakin sulit kita untuk melupakannya. Namun jika hari itu tidak penting atau hari biasa, maka kita juga akan mudah untuk melupakan.

“Dalam pembacaan kita saat ini, Firman Tuhan mengatakan bahwa tetaplah ingat dan kuduskanlah hari sabat. Mengapa umat Tuhan diperintahkan untuk mengingat dan merayakan hari sabat?. Dalam pembacaan ini kita menemukan dua alasan sehingga Tuhan mengatakan bahwa ingat dan kuduskanlah hari sabat. Yang pertama, bahwa Allah menciptakan langit dan bumi selama enam hari dan pada hari ketujuh Ia berhenti dari segala pekerjaan-Nya. Tuhan berhenti untuk merayakan apa yang sudah dikerjakan-Nya. Ia membedakan, menguduskan dan memisahkan hari ketujuh dengan hari yang lain. Atas dasar inilah Tuhan memerintahkan kepada umat Israel untuk mengingat dan menguduskan hari sabat. Sebagai umat Tuhan, mereka diperintahkan untuk tidak melupakan hari sabat dan bisa membedakan hari sabat dengan hari-hari yang lain,” tutur Alfrida Lembang.

Tuhan pemilik alam semesta dan pemilik hidup kita, Ia memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengingat dan menguduskan hari sabat. Hari pertama sampai hari keenam kita harus bekerja, namun di hari ketujuh kita harus berhenti dari segala pekerjaan kita. Jadi mengigat dan merayakan hari sabat harus kita lakukan sebagai umat Tuhan karena Tuhan memerintahkannya demikian. Hari sabat ditetapkan oleh Tuhan agar umaNya sungguh-sungguh mempersembahkan hari itu untuk beribadah kepadaTuhan.

Alasan yang kedua ialah bahwa Tuhan mengatakan dahulu kamu adalah budak di Mesir. “Jadi hari sabat harus dirayakan dan dikuduskan karena Allah yang membebaskan umatNya dari perbudakan. Ketika kita menguduskan dan merayakan hari sabat, maka kita sedang merayakan keselamatan yang Tuhan sudah kerjakan di dalam Kristus. Yesus yang sudah membebaskan kita dari dosa (hukuman kekal) kepada kehidupan kekal, Dia mau supaya kita mengingat dan mensyukurinya pada hari ketujuh,” tambahnya.

“Merayakan hari sabat berarti kita kita mengingat bahwa Allah pencipta dan sang pemilik kehidupan kita yang menghendaki supaya kita menyembah dan mencari Dia serta tidak melupakan bahwa kita diselamatkan oleh karena tanganNya yang teracung, oleh karena pekerjaan dan kebaikanNya, maka selayaknyalah kita mengingat dan merayakan hari sabat dengan penuh sukacita,” pungkasnya.

Ibadah ini dipandu oleh Meyannie Sangka', S.Kom. selaku Pemandu Liturgi (Liturgis), Pemain Musik oleh Yonathan Tonno, S.Th., dan Imelda Tandiarrang, SE sebagai Operator LCD.

 

 

Dokumentasi dan Narasi: AR.
Redaktur : SYP