Mengkendek, Humas IAKN Toraja — Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja mengakhiri pekan kerja dengan penuh hikmat melalui Ibadah Akhir Pekan Hari Kerja yang digelar siang ini di Lobby Lantai 1 Gedung Rektorat.
Ibadah kali ini dipimpin oleh Hardi Saputra, M.Th., yang menyampaikan Firman Tuhan dari Kitab Injil Matius 5:13-16 dengan tema “Menjadi Garam dan Terang”. Kamis, (15/05/2025).
Dalam khotbahnya, Hardi Saputra menyampaikan bahwa garam dan terang tidak bisa lepas dari kehidupan kita manusia karena garam merupakan hal penting yakni menjadi penyedap rasa atau bumbu pada masakan. Bapak/Ibu jika garam itu sudah menjadi tawar, maka tentunya akan membawa dampak yakni:
- Jika garam menjadi tawar, maka ia tidak dapat diperbaiki lagi.
Garam adalah obat bagi makanan yang tawar tetapi tidak ada obat bagi garam yang tawar. Artinya bahwa jika garam sudah tidak memberi rasa, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan agar garam tersebut agar bisa memberi rasa dan hal ini tentu berdampak orang yang mengonsumsinya.
- Jika garam menjadi tawar, maka ia tidak berfaedah lagi.
Garam yang sudah tidak asin lagi (tawar), maka garam tersebut sudah tida ada berfungsi (tidak bisa digunakan) lagi.
- Jika garam menjadi tawar, maka garam akan ditolak dan dibuang.
“Bapak/Ibu, perumpamaan tentang garam dan terang dunia adalah sebuah ajaran dari Yesus Kristus kepada para murid-Nya, dimana Yesus mengajarkan agar mereka menjadi garam dan terang dunia. Umat Kristen sebagai garam harus bisa memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan orang lain. Umat juga diminta menjadi contoh yang baik bagi orang-orang sekitarnya. Dan kita disebut anak terang apabila kita mengikuti peranan Yesus sebagai terang. Untuk menjadi terang bagi oranglain, tentu kita perlu membenahi diri, hidup rukun dan memancarkan kasih Tuhan. Tuhan Yesus mengajarkan agar kita menjadi pelita dan bercahaya melalui tutur kata yang baik, perbuatan yang berdampak baik (bukan pencitraan untuk mendapat pujian), menjadi pembimbing orang lain yang tersesat dan memberikan pengharapan, nasihat, serta motivasi bagi sesama terutama untuk kemuliaan Tuhan,” tuturnya.
Dokumentasi : Rusdin
Narasi : AR.